Kamis, 24 Mei 2012

aurat wanita


 

Aurat Perempuan

kita tahu bahwa semua bagian tubuh yang tidak boleh dinampakkan, adalah aurat. Oleh karena itu dia harus menutupinya dan haram dibuka.
Aurat perempuan dalam hubungannya dengan laki-laki lain atau perempuan yang tidak seagama, yaitu seluruh badannya, kecuali muka dan dua tapak tangan. Demikian menurut pendapat yang kami anggap lebih kuat. Karena dibolehkannya membuka kedua anggota tersebut --seperti kata ar-Razi-- adalah karena ada suatu kepentingan untuk bekerja, mengambil dan memberi. Oleh karena itu orang perempuan diperintah untuk menutupi anggota yang tidak harus dibuka dan diberi rukhsah untuk membuka anggota yang biasa terbuka dan mengharuskan dibuka, justru syariat Islam adalah suatu syariat yang toleran.
Ar-Razi selanjutnya berkata: "Oleh karena membuka muka dan kedua tapak tangan itu hampir suatu keharusan, maka tidak salah kalau para ulama juga bersepakat, bahwa kedua anggota tersebut bukan aurat."
Adapun kaki, karena terbukanya itu bukan suatu keharusan, maka tidak salah juga kalau mereka itu berbeda pendapat (ikhtilaf), apakah dia itu termasuk aurat atau tidak?5
Sedang aurat orang perempuan dalam hubungannya dengan duabelas orang seperti yang disebut dalam ayat an-Nur itu, terbatas pada perhiasan (zinah) yang tidak tersembunyi, yaitu telinga, leher, rambut, dada, tangan dan betis. Menampakkan anggota-anggota ini kepada duabelas orang tersebut diperkenankan oleh Islam. Selain itu misalnya punggung, kemaluan dan paha tidak boleh diperlihatkan baik kepada perempuan atau laki-laki kecuali terhadap suami.
Pemahaman terhadap ayat ini lebih mendekati kepada kebenaran daripada pendapat sementara ulama yang mengatakan, bahwa aurat perempuan dalam hubungannya dengan mahram hanyalah antara pusar dan lutut. Begitu juga dalam hubungannya dengan sesama perempuan. Bahkan apa yang dimaksud oleh ayat tersebut yang kiranya lebih mendekati kepada pendapat sebagian ulama, yaitu: "Bahwa aurat perempuan terhadap mahramnya ialah anggota yang tidak tampak ketika melayani. Sedang apa yang biasa tampak ketika bekerja di rumah, mahram-mahram itu boleh melihatnya."
Justru itu Allah memerintahkan kepada perempuan-perempuan mu'minah hendaknya mereka itu memakai jilbab ketika keluar rumah, supaya berbeda dengan perempuan-perempuan kafir dan perempuan-perempuan lacur. Untuk itu pula Allah perintahkan kepada Nabi-Nya supaya menyampaikan pengumuman Allah ini kepada ummatnya; yang berbunyi sebagai berikut:
"Hai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min semua hendaklah mereka menghulurkan jilbab-jilbab mereka atas (muka-muka) mereka. Yang demikian itu lebih mendekati mereka untuk dikenal supaya mereka tidak diganggu." (al-Ahzab: 59)
Jilbab, yaitu pakaian yang lebarnya semacam baju kurung untuk dipakai perempuan guna menutupi badannya.
Sebagian perempuan jahiliah apabila keluar rumah, mereka menampakkan sebagian kecantikannya, misalnya dada, leher dan rambut, sehingga mereka ini diganggu oleh laki-laki fasik dan yang suka iseng, kemudian turunlah ayat di atas yang memerintahkan kepada orang-orang perempuan mu'minah untuk menghulurkan jilbabnya itu sehingga sedikitpun bagian-bagian tubuhnya yang biasa membawa fitnah itu tidak tampak. Dengan demikian secara lahiriah mereka itu dikenal sebagai wanita yang terpelihara (afifah) yang tidak mungkin diganggu oleh orang-orang yang suka iseng atau orang-orang munafik.
Jadi jelasnya, bahwa ayat tersebut memberikan illah (alasan) perintahnya itu karena kawatir perempuan-perempuan muslimah itu diganggu oleh orang-orang fasik dan menjadi perhatian orang-orang yang suka iseng. Bukan ketakutan yang timbul dari perempuan itu sendiri atau karena tidak percaya kepada mereka, sebagaimana anggapan sementara orang, sebab perempuan yang suka menampakkan perhiasannya, yang berjalan dengan penuh bergaya (in action) dan bicaranya dibuat-buat, sering membuat perhatian orang laki-laki dan membikin sasaran orang-orang yang suka iseng.
Ini cocok dengan firman Allah yang mengatakan:
"Janganlah perempuan-perempuan itu berlaku lemah dengan perkataannya, sebab akan menaruh harapan orang yang dalam hatinya ada penyakit." (al-Ahzab: 32)
Islam memperkeras persoalan menutup aurat dan menjaga perempuan muslimah. Hanya sedikit sekali perempuan diberinya rukhsah (keringanan), misalnya perempuan-perempuan yang sudah tua.
Firman Allah:
"Dan perempuan-perempuan yang sudah putus haidhnya dan tidak ada harapan untuk kawin lagi, maka tidak berdosa baginya untuk melepas pakaiannya, asalkan tidak menampak-nampakkan perhiasannya. Tetapi kalau mereka menjaga diri akan lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui." (an-Nur: 60)
Yang dimaksud al-qawa'id (perempuan-perempuan yang duduk), yaitu perempuan-perempuan yang sudah tidak haidh dan tidak beranak lagi karena sudah tua. Justru itu mereka sudah tidak ada keinginan untuk kawin dan sudah tidak suka kepada laki-laki, begitu juga laki-laki itu sendiri sudah tidak suka kepada mereka.
Untuk mereka ini, Allah memberikan kelonggaran dan tidak menganggap suatu perbuatan dosa, jika mereka itu menanggalkan sebagian pakaian luar yang biasa tampak, seperti baju kurung, kebaya, kudung dan sebagainya.
Al-Quran memberikan batas rukhsah ini dengan kata: tidak menampak-nampakkan perhiasannya, yakni tidak bermaksud menanggalkan pakaiannya itu untuk menunjuk-nunjukkan. Akan tetapi kelonggaran ini diberikan jika memang mereka itu memerlukan.
Berdasar rukhsah ini, maka kiranya yang lebih afdhal dan lebih baik hendaknya mereka tetap menjaga diri dengan selalu mengenakan pakaian-pakaian tersebut, untuk mencari kesempurnaan dan supaya terhindar dari segala syubhat. Karena itu Allah mengatakan dan kalau mereka itu menjaga diri adalah lebih baik bagi mereka.

Perempuan Masuk Pemandian

Demi perhatian Islam terhadap masalah pemeliharaan aurat, maka Rasulullah s.a.w. melarang perempuan-perempuan masuk pemandian umum dan telanjang di hadapan perempuan-perempuan lain yang memungkinkan sifat-sifat badannya itu akan menjadi pembicaraan dalam majlis-majlis dan oleh mulut-mulut yang usil.
Begitu juga Rasulullah s.a.w. melarang laki-laki masuk pemandian kecuali dengan memakai kain yang dapat menutupi badannya dari pandangan mata orang lain. Sebagaimana tersebut dalam riwayat di bawah ini:
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan masuk pemandian kecuali dengan memakai kain. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan memasukkan (membiarkan masuk) isterinya ke pemandian." (Riwayat Nasa'i Tarmizi ia hasankan; dan Hakim ia berkata: hadis ini diriwayatkan dengan rawi-rawi Muslim) - lihat Targhib. "Dari Aisyah r.a., ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. melarang perempuan-perempuan masuk pemandian, kemudian ia membolehkan laki-laki masuk pemandian dengan memakai kain." (Riwayat Abu Daud -- dan ia tidak melemahkan dan lafaz ini terdapat dalam sunannya -- juga diriwayatkan oleh Tarmizi dan Ibnu Majah, dan dalam sanadnya ada seorang yang tidak terkenal) - lihat Targhib.
Dikecualikan perempuan yang masuk pemandian guna berobat karena sakit yang dideritanya atau karena nifas dan sebagainya. Karena ada suatu riwayat dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah s.a.w. pernah mengatakan perihal pemandian sebagai berikut:
"Janganlah seorang laki-laki masuk pemandian kecuali dengan memakai kain, dan hendaklah mereka itu melarang perempuan-perempuan masuk pemandian kecuali karena sakit atau nifas." (Riwayat Ibnu Majah, Abu Daud - tetapi dalam sanadnya ada seorang yang bernama Abdurrahman bin Ziadah bin An'am al-Afriqi)
Dalam hadis ini ada sedikit kelemahan, tetapi berdasar kaidah-kaidah syara' sehubungan dengan masalah rukhshah untuk orang yang sakit dan demi memudahkan mereka untuk beribadah dan menunaikan kewajiban-kewajiban, maka semua itu dapat memperkuat dan menunjang hadis tersebut. Diperkuat juga dengan kaidah yang sudah masyhur, bahwa sesuatu yang diharamkan karena membendung bahaya, bisa menjadi mubah justru ada kepentingan yang sangat dan demi kemaslahatan.
Dan dikuatkan juga oleh hadis riwayat Ibnu Abbas yang menerangkan, bahwa Rasuluilah s.a.w. pernah bersabda sebagai berikut:
"Berhati-hatilah kamu terhadap rumah yang disebut pemandian. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah! Sesungguhnya dia itu dapat menghilangkan kotoran dan berguna bagi orang yang sakit. Maka jawab Nabi: (Bolehlah kamu masuk) tetapi barangsiapa yang masuk hendaknya memakai tutup." (Riwayat Hakim dan ia berkata: Sahih dengan sanad Muslim)
Oleh karena itu kalau seorang perempuan masuk pemandian tanpa ada uzur yang mengharuskan, maka berarti dia telah berbuat yang haram dan akan mendapat ancaman Rasulullah s.a.w. Dalam Hadisnya yang diriwayatkan dari jalan Abu Malik al-Hudzali, bahwa beberapa orang perempuan dari Himasha atau dari Syam masuk ke rumah Aisyah kemudian ia berkata: Apakah kamu ini perempuan-perempuan yang memasukkan anak-anak perempuanmu ke pemandian? Sungguh aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tidak seorang pun perempuan yang melepas pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia merobek tabir antara dia dengan Tuhannya." (Riwayat Tarmizi - dan lafaz ini baginya, dan ia berkata: hadis ini hasan. Juga diriwayatkan oleh Abu Daud dan Hakim; dan ia berkata: rawi-rawinya adalah rawi-rawi Bukhari dan Muslim) - lihat Targhib. "Dari Ummu Salamah, sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: Siapapun perempuan yang melepas pakaiannya bukan di rumahnya sendiri, maka Allah akan merobek daripadanya tabirnya." (Riwayat Ahmad, Abu Ya'Ia, Thabarani dan Hakim) - lihat Targhib.
Kalau demikian kerasnya Islam dalam persoalan perempuan yang masuk pemandian, yaitu sebuah bangunan yang berdinding empat yang hanya dimasuki orang-orang perempuan, maka bagaimana lagi hukumnya orang-orang perempuan cabul yang mau menampakkan auratnya di hadapan laki-laki yang suka iseng dan ditampakkan tubuhnya itu di pinggir laut yang menjadi sasaran semua mata yang sedang lapar dan membangkitkan gharizah yang menggelora?
Dan kalau perempuan-perempuan tersebut telah merobek-robek dinding antara dia dan Tuhannya, maka suami-suaminya yang membiarkan mereka ini bersekutu dalam dosa, karena mereka adalah yang tertanggungjawab kalau benar-benar mereka mengetahuinya.

Menampak-nampakkan Perhiasan adalah Haram

Seorang muslimah mempunyai budi yang dapat membedakan dari perempuan kafir atau perempuan jahiliah. Budi perempuan muslimah ialah pandai menjaga diri, tunduk, terhormat dan pemalu.
Berbeda dengan perempuan jahiliah, moralnya senang menunjuk-nunjukkan perhiasannya (tabarruj) dan suka menarik laki-laki.
Arti tabarruj yang sebenarnya ialah: membuka dan menampakkan sesuatu untuk dilihat mata. Mahligai disebut buruj seperti ayat yang mengatakan burujim musyyadah, tempat perjalanan bintang juga disebut buruj, karena tingginya dan tampak jelas oleh orang-orang yang melihatnya.
Zamakhsyari berkata: "Bahwa tabarruj itu ialah memaksa diri untuk membuka sesuatu yang seharusnya disembunyikan." Seperti kata orang Arab: safinatun barij (perahu yang tidak pakai atap).
Namun tabarruj dalam ayat di atas adalah khusus untuk perempuan terhadap laki-laki lain, yaitu mereka nampakkan perhiasannya dan kecantikannya.
Dalam mengertikan tabarruj ini, Zamakhsyari menggunakan unsur baru, yaitu: takalluf (memaksa) dan qashad (sengaja) untuk menampakkan sesuatu perhiasan yang seharusnya disembunyikan. Sesuatu yang harus disembunyikan itu ada kalanya suatu tempat di badan, atau gerakan anggota, atau cara berkata dan berjalan, atau perhiasan yang biasa dipakai berhias oleh orang-orang perempuan dan lainlain.
Tabarruj ini mempunyai bentuk dan corak yang bermacam-macam yang sudah dikenal oleh orang-orang banyak sejak zaman dahulu sampai sekarang.
Ahli-ahli tafsir dalam menafsirkan ayat yang mengatakan:
"Dan tinggallah kamu (hai isteri-isteri Nabi) di rumah-rumah kamu dan jangan kamu menampak-nampakkan perhiasanmu seperti orang jahiliah dahulu." (Ahzab: 33)
sebagai berikut:
  • Yujahid berkata: Perempuan ke luar dan berjalan di hadapan laki-laki.
  • Qatadah berkata: Perempuan yang cara berjalannya dibikin-bikin dan menunjuk-nunjukkan.
  • Muqatil berkata: Yang dimaksud tabarruj, yaitu melepas kudung dari kepala dan tidak diikatnya, sehingga kalung, kriul dan lehernya tampak semua.
Cara-cara di atas adalah macam-macam daripada tabarruj di zaman jahiliah dahulu, yaitu: bercampur bebas dengan laki-laki, berjalan dengan melenggang, kudung dan sebagainya tetapi dengan suatu mode yang dapat tampak keelokan tubuh dan perhiasannya.
Jahiliah pada zaman kita sekarang ini ada beberapa bentuk dan macam tabarruj yang kalau diukur dengan tabarruj jahiliah, maka tabarruj jahiliah itu masih dianggap sebagai suatu macam pemeliharaan.


sumber

hp nokia yang pas buat pelajar


 
Daftar Harga Ponsel Nokia Terbaru 2012 untuk Kantong Pelajar
Ponsel saat ini tidak hanya dibutuhkan oleh orang orang yang memiliki kepentingan bisnis saja, namun para siswa sekolah pun membutuhkan alat komunikasi seluler ini untuk menjalin hubungan komunikasi yang mudah dengan rekan sekolahnya. Dewasa ini telah banyak bermunculan tipe tipe ponsel yang menjangkau semua kalangan, dari ponsel yang canggih dengan harga yang tinggi pula tentunya, dan ada pula ponsel dengan harga yang terjangkau yang merupakan ponsel dengan kategori feature dan memiliki fitur yang standar pula.

Pada artikel ini Paseban akan memberikan daftar ponsel yang memiliki harga terjangkau khususnya ponsel yang berasal dari pabrikan ponsel asal Finlandia, Nokia. Daftar harga ponsel Nokia dengan harga terjangkau ini bisa menjadi rujukan untuk para pembaca yang saat ini masih berada pada jenjang pendidikan sekolah menengah.

Berikut daftar harga ponsel Nokia dengan harga yang terjangkau:

Nokia Asha 302

Ponsel pertama yang menduduki daftar harga ponsel Nokia dengan harga terjangkau adalah Nokia Asha 302. Ponsel yang mengusung bentuk QWERTY ini memiliki dimensi 115.2 x 58.9 x 13.5 mm dan memiliki berat total 106 gram ini membawa fitur S40 dengan prosesor sebesar 1 GHz dan mendukung untuk komunikasi via SMS, MMS, Email, Push Email, IM.Nokia Asha 302 ini juga menanamkan kamera sebesar 3.15 MP untuk mengabadikan gambar. Layar yang diusung oleh ponsel Nokia Asha 302 ini merupakan layar TFT 256 ribu warna. Untuk urusan browsing, Nokia Asha ini mengAndalkan GPRS Class 33 dan mendukung kecepatan browsing hingga HSDPA 14.4 Mbps, HSUPA 5.76 Mbps. Nokia Asha 302 ini juga telah dilengkapi dengan Wi-Fi 802.11 b/g/n. Untuk harga ponsel Nokia Asha 302 ini dilepas dengan harga Rp 1.150.000,00

Nokia Asha 300

Ponsel yang masuk dalam daftar harga ponsel Nokia yang memiliki harga terjangkau berikutnya adalah Nokia Asha 300. Ponsel yang memiliki fitur dual input ini memiliki dimensi 112.8 x 49.5 x 12.7 mm dan berat total yang mencapai 85 gram. Layar yang diusung oleh ponsel ini adalah layar sentuh resistive TFT 256 ribu warna dan memiliki ukuran 240 x 320 pixels dan memiliki lebar layar 2.4 inchi. Ponsel Nokia ini juga dipermanis dengan hadirnya kamera sebesar 5 MP yang tertanam di belakang bodi ponsel ini. Sama seperti Asha 302, ponsel ini pun mengusung sistem S40 dan disokong dengan prosesor sebesar 1 GHz. Untuk urusan browsing, Nokia Asha 300 ini dibekali dengan GPRS dengan kecepatan yang mencapai HSDPA, 10.2 Mbps; HSPUA 2 Mbps, dan sayang ponsel ini tidak dilengkapi dengan WiFi. Untuk harga ponsel Nokia Asha 300 ini dilepas dengan harga Rp 999.000,00

Nokia C3

Harga ponsel Nokia berikutnya yang pas dengan kantong para pelajar adalah Nokia C3. Ponsel ini merupakan salah satu ponsel yang mendapatkan gelar best seller di Indonesia. Karena memang pamor dari ponsel ini yang mampu mengikat minat para pengguna telepon seluler di Indonesia. Nokia C3 ini merupakan ponsel Communicator yang memiliki dimensi 115.5 x 58.1 x 13.6 m dan berat total yang mencapai 114 gram. Ponsel yang memiliki desain QWERTY ini memboyong layar TFT 256 ribu warna dengan ukuran 320 x 240 pixels dengan layar sebesar 2.4 inchi. Tak lupa pula ponsel ini dilengkapi dengan kamera dengan kekuatan sebatas 2 MP. Nokia C3 ini mengusung sistem S40 ini melengkapi dirinya dengan ditanamkannya WiFi untuk keperluan browsing. Harga ponsel Nokia C3 ini dilepas dengan harga Rp 925.000,00.

Nokia X2

Ponsel berikutnya yang menyAndang gelar harga ponsel Nokia yang memiliki harga yang pas dengan pelajar adalah Nokia X2. Ponsel ini memiliki dimensi 11.1 x 4.7 x 13.3 mm dan memiliki berat 81 gram. Ponsel ini memilki desain candybar yang sangat nyaman di genggam, mengingat ukuran dimensi yang kecil dan berat yang diusungnya pun tergolong ringan. Nokia X2 ini memiliki layar TFT 262 ribu warna dan layar 2,2 inchi. Ponsel ini sama sama berjalan pada sistem S40. Untuk urusan pengabadian gambar, Nokia X2 mengandlkan kamera 5 MP yang bertengger apik di belakang bodinya. Untuk urusan berselancar pada dunia maya, Anda akan disediakan koneksi GPRS kelas 33. Untuk harga ponsel Nokia X2 ini bermain di rentang harga Rp 900.000,00. Harga yang cukup terjangkau untuk mendapatkan ponsel dengan kamera beresolusi 5 MP.

Nokia C2-06

Nokia C2-06 menempati urutan berikutnya untuk kategori harga ponsel Nokia yang memiliki harga yang pas. Ponsel ini mengusung fitur Dual-SIM dan dual input. Ponsel yang memiliki dimensi 103 x 51.4 x 17 mm dan berat total yang mencapai 115 gram ini mengusung desain slide. Ponsel ini pun sama sama mengusung sistem S40. Untuk urusan berselancar pada dunia maya, ponsel ini mengAndalkan data GPRS kelas 12 (4+1/3+2/2+3/1+4 slots), 32 - 48 kbps. Tak lupa pula ponsel ini dilengkapi dengan kamera yang memiliki batas kekuatan hanya 2 MP. Untuk harga ponsel Nokia ini dilepas dikisaran angka Rp 875.000,00

Nokia C2-03

Nokia C2-03 merupakan generasi penerus dari Nokia C2-06. Tidak ada yang berbeda pada ponsel ini, semua fitur yang disediakan sama, hingga dimensi dan beratnya pun sama, hanya berbeda warna dan harga. Untuk harga ponsel Nokia ini dipatok dengan angka Rp 825.000,00 lebih murah Rp 50.000,00 dari saudaranya.

Nokia Asha 200

Nokia Asha 200 memiliki desain bodi yang sama dengan Nokia Asha 302 yang sama sama mengusung bodi QWERTY. Namun ponsel ini memiliki dimensi 115.4 x 61.1 x 14 mm dan berat 105 gram. Ponsel ini mengusung layar TFT 256 ribu warna yang memiliki ukuran 320 x 240 pixels dengan layar 2.4 inchi. Ponsel ini pun mengusung sistem S40. Untuk urusan berselancar, Nokia Asha 200 dilengkapi dengan Data GPRS kelas 12 (4+1/3+2/2+3/1+4 slots), 32 - 48 kbps. Untuk pengabadian gambar sendiri, Nokia Asha 200 dilengkapi dengan kamera 2 MP. Untuk harga ponsel Nokia ini, dibanderol dengan angka Rp 725.000,00

Nokia X2-02

Datang kembali dari generasi X, Nokia X2-02 ini juga mengusung fitur Dual-SIMnya. Ponsel ini memiliki desain 113 x 50 x 15 mm dan memiliki berat 71 gram. Ponsel ini mengusung layar TFT dengan ukuran 240 x 320 pixels dan layar sebesar 2.2 inchi. Sama seperti ponsel Nokia yang disebutkan dalam daftar, bahwa ponsel ini pun mengusung sistem S40. Nokia X2-02 menyediakanData GPRS kelas 12 (4+1/3+2/2+3/1+4 slots), 32 - 48 kbps untuk media Anda berselancar pada ponsel Anda. Untuk mengabadikan gambar, ponsel ini dilengkapi dengan kamera 2 MP. Untuk harga ponsel Nokia ini sendiri bermain pada harga Rp 699.000,00.  

sumber

PESONA ALAM NTT

Keajaiban Alam Tersembunyi di NTT

Belum banyak dikunjungi karena lemahnya fasilitas dan infrastruktur penunjang Nusa Tenggara Timur, memiliki delapan keajaiban alam yang merupakan modal dasar di sektor pariwisata untuk menjadi lokomotif pembangunan ekonomi masyarakat setempat. 
 
Delapan keajaiban alam itu mayoritas terletak di Pulau Flores dan terdiri dari prosesi Samana Santa di Flores Timur, Pulau Komodo dan Pink Beach di Manggarai Barat, Danau Kelimutu di Ende, dan Teluk Maumere. Selain itu masih terdapat Nihiwatu Beach di Sumba, Alor Dive di Alor, dan Nemberalla Beach di Rote Ndao.

"Tim asistensi sedang merampungkan Master Plan Pariwisata NTT. Dalam draft master plan ini, kami menemukan ada delapan 'wonders' yang dimiliki NTT dan bisa menjadi lokomotif ekonomi," kata Edu Hena, Sekretaris Tim Asistensi Gubernur NTT di Kupang, Senin.

Beberapa nama memang telah diakui dunia seperti Komodo yang termasuk dalam Seven Wonders dan Kelimutu yang telah mendunia. Tetapi enam destinasi yang lain sesungguhnya menyimpan kecantikan yang belum banyak terungkap.

Taman laut 17 Pulau Riung misalnya, mempunyai nuansa pasir dan air laut yang jernih, taman laut yang asri dan perbukitan yang menciptakan suasana yang berbeda dengan daerah lain di Tanah Air.
 
  Taman Laut Maumere yang begitu indah dan dikurung oleh teluk yang sangat nyaman bagi kehidupan di dalamnya.
 
 
Sedangkan Nihiwatu Beach di Pulau Sumba termasuk dalam sepuluh pantai terbaik dan terindah, memberikan kesan yang sangat elegan dan ekslusif karena lokasi dan gelombang lautnya dapat dimanfaatkan bagi para peselancar.
 
Pulau Alor memiliki kekhususan yaitu keindahan alam bawah lautnya. Alam bawah laut yang dilindungi oleh Pulau Timor membuatnya menjadi tempat terbaik dunia untuk menyelam setelah Kepulauan Karabia, di Amerika Tengah.
 
Sementara Nemberalla Beach, keajaiban alam yang ada di Pulau Rote ini telah termasuk dalam lokasi wajib aktifitas penyelaman internasional (international calender of event) dan hanya kalah dari kepulauan Hawaii di AS. 
 
Selain memiliki delapan keajaiban alam, NTT juga memiliki potensi pariwisata budaya dan tradisi lainnya yang tidak kalah menarik dengan daerah lain di Indonesia bahkan dunia.
Sayang, menurut Hena, semua potensi pariwisata itu belum banyak mengundang wisatawan karena lemahnya fasilitas dan infrastruktur penunjang. Dia berharap, dengan adanya Master Plan Pariwisata NTT nantinya, mampu mendorong pembangunan pariwisata dan menjadi lokomotif ekonomi daerah.    
 
Hena juga menegaskan, Master Plan Pariwisata NTT yang akan diterbitkan, tidak mengabaikan program rencana pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang yang telah diterbitkan terdahulu.

Tetapi, tegas Hena, master plan ini merupakan gerakan terpadu dan terkoordinasi secara terpadu untuk mempercepat pembangunan perekonomian Nusa Tenggara Timur secara berkesinambungan serta pengungkit perekonimian Negara Kesatuan Republik Indonesia secara umum.


sumber
  

Jumat, 18 Mei 2012

malware di wikipedia



Itulah pernyataan resmi dari Wikipedia, yang memperingatkan jutaan pengunjung Senin kemarin bahwa jika mereka melihat Iklan apa pun (kecuali penggalangan dana oleh Wikipedia) maka browser web terinfeksi dengan malware berbahaya.
 Contoh iklan malware di  Wikipedia/cybercrimesunit.com


"Kami tidak pernah menjalankan iklan di Wikipedia," kata ensiklopedia online dalam pernyataannya. "Jika melihat iklan untuk industri nirlaba ... maka browser Web memiliki kemungkinan telah terinfeksi dengan malware."

Wikipedia menunjukkan screenshot, yang mana malware memicu situs Wikipedia untuk menampilkan iklan banner sebuah perusahaan kaos. Iklan ini sering disebabkan oleh Web browser add-in dan ekstensi.

Apalagi bagi pengguna Google Chrome, kalau sering melihat iklan pop-up "I want this" dan semacamnya, itu adalah tanda-tanda serangan malware.
Cara Pencegahan
Wikipedia menyarankan agar kita selalu menggunakan koneksi aman terenkripsi HTTPS, menonaktifkan browser add-in, dan menjalankan perangkat lunak anti-spyware dan anti-virus pada komputer.


Kamis, 10 Mei 2012

album timeless ungu


Gunakan Nada Sambung Pribadi Ungu – Timeless - Full Album 2012. Dan jangan lupa beli Kaset dan CD original Ungu – Timeless - Full Album 2012, untuk menghargai karya musisi anak negeri. 
Download »
Ungu - 01. Apa Sih Maumu
Ungu - 02. Kau Anggap Apa
Ungu - 03. Sayang
Ungu - 04. Hampa Hatiku
Ungu - 05. Demi Waktu
Ungu - 06. Tercipta Untukku (Accoustic Version)
Ungu - 07. Percaya Padaku
Ungu - 08. Kekasih Gelapku
Ungu - 09. Dirimu Satu
Ungu - 10. Karena Dia Kamu
Ungu - 11. Laguku
Ungu - 12. Cinta Dalam Hati
Ungu - 13. Berikan Aku Cinta
Ungu - 14. Puing Kenangan
Download Via Batshare

Download Via Sharebeast

Sekian tentang download album timeless selamat mendownload dan semoga bermanfaat

Selasa, 08 Mei 2012

mengenal bapak palang merah





Jean Henri Dunant (lahir 8 Mei 1828 – meninggal 30 Oktober 1910 pada umur 82 tahun), yang juga dikenal dengan nama Henry Dunant, adalah pengusaha dan aktivis sosial Swiss. Ketika melakukan perjalanan untuk urusan bisnis pada tahun 1859, dia menyaksikan akibat-akibat dari Pertempuran Solferino, sebuah lokasi yang dewasa ini merupakan bagian Italia. Kenangan dan pengalamannya itu dia tuliskan dalam sebuah buku dengan judul A Memory of Solferino(Kenangan Solferino), yang menginspirasi pembentukan Komite Internasional Palang Merah(ICRC) pada tahun 1863. Konvensi Jenewa 1864 didasarkan pada gagasan-gagasan Dunant. Pada tahun 1901, dia menerima Penghargaan Nobel Perdamaian yang pertama, bersama dengan Frédéric Passy.

Masa muda dan pendidikan Dunant

Dunant lahir di Jenewa, Swiss, putra pertama dari pengusaha Jean-Jacques Dunant dan istrinya Antoinette Dunant-Colladon. Keluarganya adalah penganut mashab Kalvin (''Calvinist'') yang taat serta mempunyai pengaruh yang signifikan di kalangan masyarakat Jenewa. Kedua orangtuanya menekankan pentingnya nilai kegiatan sosial. Ayahnya aktif membantu anak yatim-piatu dan narapidana yang menjalani bebas bersyarat, sedangkan ibunya melakukan kegiatan sosial membantu orang sakit dan kaum miskin.
Dunant tumbuh pada masa kebangkitan kesadaran beragama yang dikenal dengan nama Réveil. Pada usia 18 tahun, dia bergabung dengan Perhimpunan Amal Jenewa (Geneva Society for Alms Giving). Pada tahun berikutnya, bersama teman-temannya, dia mendirikan perkumpulan yang disebut ”Thursday Association”, sebuah kelompok anak muda tanpa ikatan keanggotaan resmi yang melakukan pertemuan rutin untuk mempelajari Bibel dan menolong kaum miskin. Waktu senggangnya banyak dia habiskan untuk mengunjungi penjara dan melakukan kegiatan sosial. Pada tanggal 30 November 1852, Dunant mendirikan cabang YMCA di Jenewa. Tiga tahun kemudian, dia berpartisipasi dalam pertemuan Paris yang bertujuan membentuk YMCA menjadi sebuah organisasi internasional.
Pada tahun 1849, ketika berusia 21, Dunant terpaksa meninggalkan Kolese Kalvin (Collège Calvin) karena prestasi akademisnya buruk. Dia kemudian menjadi pekerja magang di perusahaan penukaran uang bernama Lullin et Sautter. Setelah masa magangnya selesai dengan prestasi baik, dia diangkat sebagai karyawan bank tersebut.

[sunting]Aljazair

Pada tahun 1853, Dunant mengunjungi Aljazair, Tunisia, dan Sisilia karena ditugaskan oleh perusahaan yang melayani “wilayah-wilayah jajahan Setif”, yaitu perusahaan bernama Compagnie genevoise de Colonies de Sétif. Meskipun pengalamannya kurang, Dunant berhasil menyelesaikan penugasan tersebut dengan memuaskan. Terinspirasi oleh pengalaman perjalanan tersebut, Dunant untuk pertama kalinya menulis sebuah buku, yang dia beri judul Notice sur la Régence de Tunis (Kisah tentang Regensi di Tunisia). Buku ini diterbitkan pada tahun 1858.
Pada tahun 1856, Dunant mendirikan perusahaan yang beroperasi di wilayah-wilayah jajahan luar negeri dan, setelah memperoleh konsesi lahan dari Aljazair yang ketika itu berada di bawah pendudukan Prancis, dia juga mendirikan perusahaan perkebunan dan perdagangan jagung bernama Société financière et industrielle des Moulins des Mons-Djémila (Perusahaan Keuangan dan Industri Penggilingan Mons-Djémila). Namun, lahan dan hak atas air yang dijanjikan tidak kunjung ditetapkan dengan jelas, sedangkan otoritas kolonial di Aljazair juga bersikap kurang kooperatif. Oleh karena itu, Dunant memutuskan untuk meminta bantuan secara langsung kepada Kaisar Napoleon III dari Perancis, yang ketika itu sedang berada di Lombardi bersama pasukannya. Prancis sedang berperang di pihak Piedmont-Sardinia melawan Austria, yang ketika itu menduduki banyak dari wilayah yang dewasa ini bernama Italia. Markas Napoleon terletak di kota kecil bernamaSolferino. Dunant menulis sebuah buku yang isinya penuh sanjungan dan pujian bagi Napoleon III untuk dia hadiahkan kepada kaisar tersebut. Kemudian dia melakukan perjalanan ke Solferino untuk bertemu secara pribadi dengan Napoleon III.

[sunting]Pertempuran Solferino

Dunant tiba di Solferino pada petang hari tanggal 24 Juni 1859, tepat ketika pertempuran antara kedua pihak tadi baru saja selesai. Sekitar 38 ribu prajurit bergeletakan di medan tempur dalam keadaan terluka, sekarat, atau tewas, dan tidak tampak ada upaya yang berarti yang dilakukan untuk memberikan perawatan kepada mereka. Dalam keadaan terguncang melihat pemandangan itu, Dunant berinisiatif mengerahkan penduduk sipil setempat, terutama kaum perempuan, untuk memberikan pertolongan kepada para prajurit yang terluka dan sakit. Karena persediaan alat-alat dan obat-obatan yang diperlukan tidak memadai, Dunant sendiri mengatur pembelian material yang dibutuhkan itu serta membantu mendirikan rumah sakit darurat. Dia berhasil meyakinkan penduduk setempat untuk melayani para korban luka tanpa melihat di pihak mana mereka bertempur, sesuai dengan slogan “Tutti fratelli” (Kita semua bersaudara) yang diciptakan oleh kaum perempuan dari kota Castiglione delle Stiviere tak jauh dari tempat itu. Dia juga berhasil membujuk pihak Prancis untuk membebaskan dokter-dokter Austria yang mereka tawan.

[sunting]Palang Merah

Sekembalinya ke Jenewa pada awal bulan Juli, Dunant memutuskan menulis sebuah buku tentang pengalamannya itu, yang kemudian dia beri judul Un Souvenir de Solferino (Kenangan Solferino). Buku ini diterbitkan pada tahun 1862 dengan jumlah 1.600 eksemplar, yang dicetak atas biaya Dunant sendiri. Dalam buku ini, Dunant melukiskan pertempuran yang terjadi, berbagai ongkos pertempuran tersebut, dan keadaan kacau-balau yang ditimbulkannya. Dia juga mengemukakan gagasan tentang perlunya dibentuk sebuah organisasi netral untuk memberikan perawatan kepada prajurit-prajurit yang terluka. Buku ini dia bagikan kepada banyak tokoh politik dan militer di Eropa.
Dunant juga memulai perjalanan ke seluruh Eropa untuk mempromosikan gagasannya. Buku tersebut mendapat sambutan yang sangat positif. Presiden Geneva Society for Public Welfare (Perhimpunan Jenewa untuk Kesejahteraan Umum), yaitu seorang ahli hukum bernamaGustave Moynier, mengangkat buku ini beserta usulan-usulan Dunant di dalamnya sebagai topik pertemuan organisasi tersebut pada tanggal 9 Februari 1863. Para anggota organisasi tersebut mengkaji usulan-usulan Dunant dan memberikan penilaian positif. Mereka kemudian membentuk sebuah Komite yang terdiri atas lima orang untuk menjajaki lebih lanjut kemungkinan mewujudkan ide-ide Dunant tersebut, dan Dunant diangkat sebagai salah satu anggota Komite ini. Keempat anggota lain dalam Komite ini ialah Gustave Moynier, jenderal angkatan bersenjata Swiss bernama Henri Dufour, dan dua orang dokter yang masing-masing bernama Louis Appia dan Théodore Maunoir. Komite ini mengadakan pertemuan yang pertama kali pada tanggal 17 Februari 1863, yang sekarang dianggap sebagai tanggal berdirinya Komite Internasional Palang Merah (ICRC).
Dari awal, Moynier dan Dunant saling berbeda pendapat dan bertikai menyangkut visi dan rencana mereka masing-masing, dan ketidaksepahaman mereka itu semakin lama semakin besar. Moynier menganggap ide Dunant tentang perlunya ditetapkan perlindungan kenetralan bagi para pemberi perawatan sebagai gagasan yang sulit diterima akal serta menasihati Dunant untuk tidak bersikeras memaksakan konsep tersebut. Namun, Dunant terus menganjurkan pendiriannya itu dalam setiap perjalanannya dan dalam setiap pembicaraannya dengan pejabat-pejabat politik dan militer tingkat tinggi. Ini semakin mempersengit konflik pribadi antara Moynier, yang memakai pendekatan pragmatis terhadap proyek tersebut, dan Dunant, yang merupakan idealis visioner di antara kelima anggota Komite itu. Pada akhirnya, Moynier berusaha menyerang dan menggagalkan Dunant ketika Dunant mencalonkan diri untuk posisi ketua Komite.
Pada bulan Oktober 1863, 14 negara berpartisipasi dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Komite tersebut di Jenewa untuk membahas masalah perbaikan perawatan bagi prajurit terluka. Namun, Dunant sendiri hanya menjadi ketua protokoler dalam pertemuan tersebut sebagai akibat dari usaha Moynier untuk memperkecil perannya. Setahun kemudian, pada tanggal 22 Agustus 1864, sebuah konferensi diplomatik yang diselenggarakan oleh Parlemen Swiss membuahkan hasil berupa ditandatanganinya Konvensi Jenewa Pertama oleh 12 negara. Untuk konferensi ini pun, Dunant hanya bertugas sebagai pengatur akomodasi bagi peserta.

[sunting]Masa yang terlupakan

Bisnis Dunant di Aljazair mengalami kemunduran, sebagian karena devosinya pada cita-cita humanistiknya sendiri. Pada bulan April 1867, bangkrutnya perusahaan keuangan Crédit Genevois mengakibatkan sebuah skandal yang melibatkan Dunant. Dia dipaksa menyatakan pailit dan divonis bersalah oleh Pengadilan Dagang Jenewa pada tanggal 17 Agustus 1868 atas praktik penipuan dalam kasus kebangkrutan tersebut. Keluarganya dan banyak dari teman-temannya sangat terkena dampak dari bankrutnya Crédit Genevois karena mereka banyak berinvestasi dalam perusahaan ini. Masyarakat di Jenewa, sebuah kota dengan tradisi Kalvin yang berakar mendalam, menjadi gusar dan heboh sehingga muncul seruan-seruan agar Dunant mengundurkan diri dari Komite Internasional Palang Merah.
Pada tanggal 25 Agustus 1868, dia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekretaris Komite dan, pada tanggal 8 September, dia dikeluarkan sepenuhnya dari Komite. Moynier, yang menjadi Presiden Komite sejak 1864, berperan besar dalam menyingkirkan Dunant dari Komite.
Pada bulan Februari 1868, ibu Dunant meninggal dunia. Pada akhir tahun itu, Dunant juga dikeluarkan dari YMCA. Pada bulan Maret 1867, dia meninggalkan kota kelahirannya, Jenewa, dan tidak pernah kembali lagi ke sana. Pada tahun-tahun berikutnya, Moynier tampaknya berusaha mempergunakan pengaruhnya untuk memastikan bahwa Dunant jangan sampai menerima bantuan atau dukungan dari teman-temannya. Misalnya, hadiah medali emas Sciences Morales di Pekan Raya Dunia Paris tidak jadi diberikan kepada Dunant sesuai rencana semula, tetapi diberikan kepada Moynier, Dufour, dan Dunant bersama-sama sehingga seluruh uang hadiah tersebut menjadi hak Komite. Tawaran Napoleon III untuk mengambilalih separuh dari kewajiban utang Dunant dengan syarat teman-teman Dunant menjamin pelunasan yang separuh lagi juga digagalkan oleh usaha Moynier.
Dunant pindah ke Paris dan hidup di sana dalam keadaan berkekurangan. Namun, dia terus berupaya mewujudkan gagasan dan rencana kemanusiaannya. Selama berlangsungnya Perang Prancis-Prusia (1870-1871), dia mendirikan Perhimpunan Bantuan Kemanusiaan Bersama (''Allgemeine Fürsorgegesellschaft'') dan, tak lama setelah itu, dia mendirikan Aliansi Bersama untuk Ketertiban dan Peradaban (''Allgemeine Allianz für Ordnung und Zivilisation''). Dunant berargumen tentang perlunya diadakan perundingan perlucutan senjata dan perlunya didirikan sebuah pengadilan internasional untuk memediasi konflik internasional. Kemudian, dia mengupayakan terbentuknya perpustakaan dunia, sebuah gagasan yang mempunyai gema dalam berbagai proyek di kemudian hari, antara lain UNESCO.
Dalam usahanya yang tak pernah berhenti untuk menganjurkan dan mewujudkan gagasan-gagasannya, Dunant semakin mengabaikan situasi keuangan pribadinya sehingga dia semakin terlilit utang dan dijauhi oleh kenalan-kenalannya. Meskipun diangkat sebagai anggota kehormatan Perhimpunan Palang Merah Austria, Belanda, Swedia, Prusia, dan Spanyol, dia nyaris dilupakan dalam perjalanan resmi Gerakan Palang Merah, pun ketika Gerakan ini berkembang pesat ke negara-negara lain. Dunant hidup dalam kemiskinan dan berpindah-pindah tempat antara 1874-1886, termasuk Stuttgart, Roma, Korfu, Basel, dan Karlsruhe. Di Stuttgart, Dunant bertemu mahasiswa Universitas Tübingan (Tübingen University) bernama Rudolf Müller dan kemudian bersahabat karib dengannya. Pada tahun 1881, bersama-sama dengan sejumlah teman dari Stuttgart, Dunant untuk pertama kalinya pergi ke Heiden, sebuah desa peristirahatan di Swiss. Pada 1887, ketika tinggal di London, dia mulai menerima bantuan keuangan bulanan dari sejumlah kerabat jauh. Ini memungkinkan dia untuk hidup dalam kondisi keuangan yang lebih aman. Dunant pindah ke Heiden pada bulan Juli 1887 dan tinggal di desa tersebut selama sisa hidupnya. Sejak 30 April 1892, dia tinggal di rumah sakit dan panti jompo yang dipimpin oleh Dr. Hermann Altherr.
Di Heiden, dia bertemu dengan seorang guru muda bernama Wilhelm Sonderegger dan istrinya Susanna. Mereka mendorongnya untuk mencatat pengalaman hidupnya. Istri Sonderegger mendirikan cabang Palang Merah di Heiden dan, pada tahun 1890, Dunant menjadi presiden kehormatan cabang tersebut. Dengan adanya Sonderegger, Dunant berharap akan dapat mempromosikan gagasan-gagasannya lebih lanjut, termasuk menerbitkan edisi baru bukunya. Namun, persahabatan mereka di kemudian hari menjadi tegang karena Dunant melontarkan tuduhan yang tak dapat dibenarkan bahwa Sonderegger, bersama Moynier di Jenewa, berkonspirasi menentangnya. Sonderegger meninggal pada tahun 1904, di usianya yang baru mencapai 42 tahun. Meskipun hubungan mereka tegang, Dunant sangat terharu dengan kematian Sonderegger yang tak terduga-duga itu. Kekaguman Wilhelm dan Susanna Sonderegger atas Dunant, yang tetap mereka rasakan walaupun Dunant melontarkan tuduhan tersebut, terwariskan kepada anak-anak mereka. Pada tahun 1935, putra mereka, yaitu René, menerbitkan kumpulan surat-surat yang ditulis Dunant kepada ayahnya.

[sunting]Kembali diingat publik

Pada bulan September 1895, Georg Baumberger, editor kepala Die Ostschweiz, sebuah surat kabar yang terbit di St. Gall, menulis sebuah artikel tentang pendiri Palang Merah tersebut, yang pernah bertemu dan mengobrol dengannya ketika mereka sedang berjalan-jalan di Heiden sebulan sebelumnya. Artikel ini berjudul “Henri Dunant, pendiri Palang Merah” (Henri Dunant, the founder of the Red Cross) dan muncul di sebuah majalah bergambar terbitan Jerman, Über Land und Meer. Dengan segera artikel ini direproduksi di berbagai media lain di seluruh Eropa. Artikel tersebut mendapat sambutan hangat sehingga Dunant kembali memperoleh perhatian dan dukungan khalayak. Dia kemudian menerima Hadiah Binet-Fendt Swiss dan sebuah surat dari Paus Leo XIII. Berkat bantuan dari janda tsar Rusia, yaitu Maria Feodorovna, dan donasi lain dari berbagai pihak, situasi keuangan Dunant sangat membaik.
Pada tahun 1897, Rudolf Müller, yang saat itu sudah bekerja sebagai guru di Stuttgart, menulis sebuah buku tentang asal-mula Palang Merah. Isi buku ini mengubah sejarah resmi Palang Merah dengan menekankan peran Dunant. Buku ini juga mengikutsertakan teks “Kenangan Solferino.” Dunant mulai berkorespondensi dengan Bertha von Suttner dan menulis banyak sekali artikel dan tulisan lain. Dia terutama aktif menulis tentang hak-hak kaum perempuan. Pada tahun 1897, Dunant memfasilitasi pendirian “Green Cross” (Palang Hijau), sebuah organisasi perempuan yang berumur singkat dan hanya aktif di Brussels.

[sunting]Hadiah Nobel Perdamaian

Pada tahun 1901, Dunant menerima Hadiah Nobel Perdamaian pertama yang pernah dianugerahkan, yaitu atas perannya dalam mendirikan Gerakan Palang Merah Internasional dan mengawali proses terbentuknya Konvensi Jenewa. Dokter militer Norwegia, Hans Daae, yang pernah menerima satu eksemplar buku tulisan Müller itu, mengadvokasikan kasus Dunant kepada Panitia Nobel. Hadiah tersebut adalah hadiah bersama yang diberikan kepada Dunant dan Frédéric Passy, seorang aktivis perdamaian Prancis yang mendirikan Liga Perdamaian dan yang aktif bersama Dunant dalam Aliansi untuk Ketertiban dan Peradaban (Alliance for Order and Civilization). Ucapan selamat resmi yang akhirnya diterima Dunant dari Komite Internasional Palang Merah merepresentasikan rehabilitasi nama Dunant:

“Tak ada yang lebih layak untuk menerima kehormatan ini, karena Andalah yang empat puluh tahun yang lalu mendirikan organisasi internasional bantuan kemanusiaan bagi korban luka di medan tempur. Tanpa Anda, Palang Merah, yang merupakan prestasi kemanusiaan yang agung abad kesembilan belas, barangkali tak akan pernah diusahakan.”
Moynier dan Komite Internasional Palang Merah secara keseluruhan juga dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian tersebut. Meskipun Dunant memperoleh dukungan dari kalangan luas dalam proses seleksi, dia tetap merupakan calon yang kontroversial. Sejumlah pihak berargumen bahwa Palang Merah dan Konvensi Jenewa justru membuat perang menjadi lebih menarik dan menggoda dengan meringankan sebagian dari penderitaan yang ditimbulkan perang. Oleh karena itu, Müller dalam suratnya kepada Panitia Nobel menyampaikan pendapat bahwa hadiah tersebut perlu dibagi antara Dunant dan Passy, yang sempat menjadi calon utama untuk menjadi satu-satunya penerima hadiah tersebut dalam perdebatan yang terjadi selama berlangsungnya proses seleksi. Müller juga menyarankan bahwa sekiranya Dunant dianggap layak untuk menerima Hadiah Nobel, hadiah tersebut perlu segera diberikan kepadanya mengingat usianya yang telah lanjut dan kondisi kesehatannya yang sudah memburuk.
Keputusan Panitia Nobel untuk membagi hadiah tersebut antara Passy, seorang tokoh perdamaian, dan Dunant, seorang tokoh kemanusiaan, menjadi preseden bagi persyaratan mengenai seleksi penerima Hadiah Nobel Perdamaian yang berdampak signifikan pada tahun-tahun berikutnya. Salah satu bagian dalam surat wasiat Nobel menyebutkan bahwa hadiah untuk perdamaian diberikan kepada orang yang berupaya mengurangi atau menghapuskan pasukan tetap (standing armies) atau berupaya untuk scara langsung mempromosikan konferensi perdamaian. Inilah yang membuat Passy secara alamiah terpilih menjadi calon penerima hadiah tersebut berkat usaha-usahanya di bidang perdamaian. Pemberian Hadiah Nobel untuk usaha-usaha di bidang kemanusiaan saja akan menjadi hal yang sangat mencolok, dan hal tersebut dianggap oleh sejumlah pihak sebagai penafsiran yang terlalu luas atas surat wasiat Nobel. Akan tetapi, satu bagian lain dalam surat wasiat Nobel menetapkan hadiah bagi orang yang berprestasi terbaik dalam meningkatkan “persaudaraan antarmanusia” (the brotherhood of people). Ini secara lebih umum bisa ditafsirkan sebagai pesan bahwa usaha-usaha kemanusiaan seperti yang dilakukan oleh Dunant itu juga terkait dengan usaha-usaha perdamaian. Penerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun-tahun berikutnya yang banyak jumlahnya itu dimasukkan ke dalam salah satu dari dua kategori yang untuk pertama kalinya ditetapkan oleh keputusan Panitia Nobel 1901 tersebut.
Hans Daae berhasil menaruh uang hadiah yang menjadi bagian Dunant, sebesar 104.000 franc Swiss, di sebuah bank di Norwegia dan mencegah uang tersebut diakses oleh para kreditor Dunant. Dunant sendiri tak pernah memakai sedikit pun dari uang tersebut dalam hidupnya.

[sunting]Kematian dan warisan

Di antara beberapa penghargaan lain yang diterima oleh Dunant pada tahun-tahun berikutnya ialah gelar doktor kehormatan dari Fakultas Kedokteran University of Heidelberg, yang diterimanya pada tahun 1903. Dunant tinggal di panti jompo di Heiden hingga akhir hayatnya. Pada tahun-tahun terakhir hidupnya, dia menderita depresi dan ketakutan (paranoia) bahwa dia terus dicari-cari oleh para kreditornya dan Moynier. Bahkan Dunant kadang-kadang mendesak juru masak panti jompo tersebut untuk mencicipi terlebih dulu jatah makanannya di hadapan dia agar dia terlindung dari kemungkinan diracuni. Meskipun mengaku tetap berkeyakinan Kristen, Dunant pada tahun-tahun terakhir hidupnya menolak dan menyerang Kalvinisme dan agama terorganisasi (organized religion) pada umumnya.
Menurut para juru rawatnya, tindakan terakhir yang dilakukan Dunant dalam hidupnya ialah mengirimkan satu eksemplar buku tulisan Müller kepada ratu Italia disertai surat pengantar dari Dunant sendiri. Dunant meninggal dunia pada tanggal 30 Oktober 1910, dan kata-kata terakhirnya ialah “Kemana lenyapnya kemanusiaan?” Dunant meninggal hanya dua bulan setelah musuh bebuyutannya, Moynier. Meskipun ICRC menyampaikan ucapan selamat kepada Dunant atas penganugerahan Hadiah Nobel tersebut, kedua rival ini tak pernah berrekonsiliasi.
Sesuai keinginannya, Dunant dikuburkan tanpa upacara di Kompleks Pemakaman Sihlfeld di Zurich. Dalam surat wasiatnya, dia mendonasikan sejumlah uang untuk menyediakan satu “ranjang gratis” di panti jompo di Heiden tersebut, yang harus selalu tersedia untuk warga miskin kawasan itu. Dia juga memberikan sejumlah uang, melalui akte notaris, kepada teman-temannya dan kepada organisasi amal di Norwegia dan Swiss. Sisa uangnya dia berikan kepada para kreditornya sehingga sebagian utangnya lunas. Ketidakmampuan Dunant untuk sepenuhnya melunasi utang-utangnya menjadi beban besar baginya hingga hari kematiannya.
Hari ulang tahunnya, 8 Mei, dirayakan sebagai Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia (''World Red Cross and Red Crescent Day''). Panti jompo di Heiden yang dulu menampungnya itu sekarang menjadi Museum Henry Dunant. Di Jenewa dan sejumlah kota lain ada banyak sekali jalan, lapangan, dan sekolah yang dinamai dengan namanya. Medali Henry Dunant, yang dianugerahkan setiap dua tahun oleh Komisi Tetap Gerakan Palang Merah dan Palang Merah Internasional, merupakan penghargaan tertinggi yang dianugerahkan oleh Gerakan.
Kisah hidup Dunant diceritakan, dengan sejumlah unsur fiksi, dalam film D'homme à hommes (1948) yang dibintangi oleh Jean-Louis Barrault. Masa hidup Dunant ketika Palang Merah didirikan ditampilkan dalam film produksi bersama internasional yang berjudul Henry Dunant: Red on the Cross (2006). Pada tahun 2010, Takarazuka Revue menggelar drama musikal berdasarkan pengalaman Dunant di Solferino dan proses pendirian Palang Merah. Drama musikal ini berjudul ソルフェリーノの夜明け (Fajar di Solferino, atau Kemana Lenyapnya Kemanusiaan?).

warkop dki

Warkop DKI

Trio Warkop DKI
Lembaran ini memang khusus gue bikin khusus untuk mengenang lawakan-lawakan kocak dari Warkop DKI Dono-Kasino-Indro yang legendaris bagi bangsa Indonesia.
Sampai sekarang pun banyolan-banyolan dari mereka tetap membuat gue terbahak-bahak setiap mendengarnya.
uga kalo tertarik berkorespondensi dengan anak-anak Dono-Kasino-Indro bisa mampir ke www.warkopdki.org.
Silahkan di-download kalo belum pernah dengar, pokoknya dijamin terbahak-bahak mendengarnya:
  1. Dokter Masuk Desa (Side A), (Side B)
  2. Semua Bisa Diatur (Side A), (Side B)
  3. Warung Tenda
  4. Mana Tahan
  5. Pokoknya Betul (Side A), (Side B)
  6. Makin Tipis Makin Asyik
  7. Pengen Melek Hukum
  8. Cangkir Kopi (Palembang) (Side A), (Side B)
  9. Dono, Kasino, Indro dan Nanu (Side A), (Side B)

Atau mau denger lagu-lagunya (termasuk lagu dari film-filmnya), pilih aja sendiri yak..
  1. Aku Anak Desa
  2. Andeca Andeci
  3. Are You Sleeping
  4. Bakumba Teo
  5. Bercinta Di Udara
  6. Berkenalan Di Udara
  7. Black Liong
  8. Chinese Song
  9. Duhai Puspita
  10. Ceng Tai Sonse Si Liake
  11. Itczhe Tai Pong Tzu Ci Liang Fok
  12. Jakarta
  13. Jenang Gulo
  14. John Tralala
  15. Kisah Tiga Pemuda
  16. Lagu Bola
  17. I Love You Just The Way You Are
  18. Mamayukero
  19. Mana Tahan
  20. Mona
  21. Mustapha
  22. Ngobrol Di Warung Kopi
  23. Nyanyian Kode
  24. Rok N Rol
  25. Si Kodir
  26. Susanna (Beat It)
  27. Tahu Diri Dong